Sabtu, 19 April 2008

Politikus Zigzag

Pengamat politik dari Undiknas Dr. Nyoman Subanda, M.Si., menambahkan, munculnya politikus zigzag alias loncat partai bisa saja terjadi menjelang pilgub Bali mendatang. Mereka yang gagal diterima di partai tertentu kemudian loncat alias mendaftar di partai lain.

Politikus zigzag ini, kata dia, berbahaya ''dijual'' karena sarat dengan kepentingan pribadi. Politikus yang demikian, hanya memiliki naluri politik, bukan sebagai kader benaran. ''Orientasinya sudah fragmatis, bukan lagai platfon partai,'' ujar Subanda, Selasa kemarin. Jika ada partai yang siap menerima, kata dia, bisa ada dua kemungkinan. Yang pertama politikus itu kecele, kedua cermin dari tak pede-nya partai tersebut karena memakai pemain luar.

Jika partai lain menggunakan politikus zigzag, Subanda berani mengatakan partai tersebut tak siap bersaing karena belum punya pemain penyerang asli dari kalangan partai sendiri. Jika itu terjadi, ia bisa katakan parpol ternyata tak siap--kalau tak mau disebut gagal- mencetak kader terbaiknya selama ini.
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2008/1/30/b7.htm